Rabu, 02 Maret 2011

Tingkatan dan Makna Sabuk (Obi) dalam Bidang Olahraga

Bela diri merupakan salah satu kesenian yang timbul sebagai salah satu cara untuk seseorang mempertahankan dirinya. Seni bela diri telah lama terwujud dan pada mulanya ia berkembang di medan pertempuran sebelum secara perlahan lahan apabila peperangan telah berkurang dan penggunaan senjata modern telah mulai digunakan secara leluasa, maka seni bela diri mulai berkembang dikalangan mereka yang bukan anggota tentara, melainkan orang awam. Seni bela terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :


  1. Aikido
  2. Capoeira
  3. Gulat
  4. Hapkido
  5. Jiu Jitsu
  6. Jogo do pau
  7. Judo
  8. Kalaripayat
  9. Karate
  10. Kempo
  11. Kendo
  12. Kung fu
  13. Muay Thai
  14. NEST
  15. Silambam
  16. Silat
  17. Taekwondo
  18. Taido
  19. Tinju
  20. Tomoi
  21. Wing Tsun
  22. Wun-hup-kuen-do
  23. Wushu
  24. Thifan

Dari beberapa seni bela diri tersebut, yang akan saya bahas tingkatan sabuk (obi) nya adalah karate dan taekwondo.

Karate merupakan olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas yang dapat dibedakan dari jenis olahraga beladiri lainnya seperti Silat, Judo, Kung Fu, Kempo dan beladiri lainnya. Perbedaan ini dapat dilihat baik secara filosofi, tehnik gerakan maupun atribut yang digunakan selama menjalani proses latihan, pertandingan serta pada saat pelaksanaan ujian kenaikan sabuk/ tingkat.

Dalam beladiri Karate warna sabuk (obi) dipergunakan untuk membedakan antara satu karateka dengan karateka lainnya. Sabuk yang dipergunakan oleh karateka dasar/pemula saat mulai berlatih Karate dimulai dari sabuk putih. Secara filosofis, perbedaan sabuk Karate ini untuk menunjukkan bahwa karateka harus menjunjung tinggi sikap saling menghomati satu sama lainnya. Karateka yang baru belajar atau pemula harus menghormati karateka yang sudah lebih tinggi sabuk yang diraihnya, meski secara umur lebih muda. Namun demikian karateka yang sudah meraih sabuk lebih tinggi dari yang lainnya, wajib untuk menghargai dan menghormati pula karateka yang baru belajar. Sikap ini sejalan dengan prinsip Karate yang dijelaskan oleh Gichin Funakoshi bahwa Karate diawali dan diakhiri oleh sikap menghormati dan saling menghargai.

Obi sebagai sistem pemeringkat menggunakan ukuran kyu (kadang berbeda antara satu perguruan dengan perguruan lainnya) yang merupakan bentuk representasi dari Karate dalam menunjukkan bahwa karateka harus berproses dalam semua tujuan yang diinginkan. Untuk menjadi sekedar sabuk hitam, harus mulai belajar dasar. Untuk mengejar nilai kebaikan melalui perolehan sabuk hitam, harus belajar dari dasar. Kecuali untuk tokoh yang memberikan kontribusi dan dukungan nyata terhadap Karate mereka bisa mendapat penghargaan sabuk hitam kehormatan. Dengan demikian, perbedaan sabuk ini selain sebagai pelajaran bagi karateka untuk terus belajar dan berproses dalam meraih tujuan, juga saling menghormati dan menghargai sesama karateka adalah kemutlakan untuk dijalani.
Sabuk Karate sendiri terdiri dari 6 warna sabuk yang diawali dari sabuk putihdan yang tinggi sabuk hitam. Arti dari warna sabuk tersebut yakni :

SABUK PUTIH:
melambangkan kemurnian dan kesucian. Kemurnian dan kesucian ini merupakan kondisi dasar dari pemula untuk menerima dan mengolah hasil latihan dari guru masing-masing. Artinya berkembang atau tidaknya karateka ini tergantung dari apa yang diberikan oleh
senpai atau sensei mereka. Kemudian, setelah materi atau nilai Karate telah disampaikan sesuai dengan apa yang seharusnya, selanjutnya tanggung jawab ada pada masing-masing individu.
SABUK KUNING:
melambangkan warna matahari yang diibaratkan bahwa karateka telah melihat “hari baru” dimana dia telah mampu memahami semangat Karate, berkembang dalam karakter kepribadiannya dan juga teknik yang telah dipelajari. Sabuk kuning juga merupakan tahapan
terakhir dari seorang “raw beginner” dan biasanya sudah mulai belajar tahapan-tahapan gerakan kumite bahkan ada juga yg mulai turun di suatu turnamen.
SABUK HIJAU:
Sabuk ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan. Pemegang sabuk hijau ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih dalam lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan bertumbuhnya semangat dan teknik gerakan yang sudah
dikuasainya. Sifat dari warna hijau ini adalah pertumbuhan dan harmoni. Dengan demikian seorang karateka sabuk hijau diharapkan dalam proses pertumbuhannya mulai bisa memberikan harmoni dan keseimbangan bagi lingkungan.
SABUK BIRU:
Warna sabuk ini melambangkan samudera dan langit. Artinya karateka harus mempunyai semangat luas seperti angkasa dan sedalam samudera. Karateka harus sudah mampu memulai berani untuk menghadapi tantangan yang dihadapinya dengan semangat
tinggi dan berfikir bahwa proses latihan adalah sesuatu yang menyenangkan dan bisa merasakan manfaat yang didapatkan. Karateka harus sudah bisa mengontrol emosi dan berdisiplin.
SABUK COKLAT:
Warna sabuk ini dilambangkan dengan tanah. Sifat warna ini adalah stabilitas dan bobot. Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat mulai dari tingkatan kyu 2 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap, kemampuan yang lebih dari pemegang sabuk di
bawahnya, dan juga sikap melindungi bagi junior-juniornya. Selain itu, sikap yang harus dimiliki adalah sikap menjejak bumi (down to earth) dan rendah hati pada sesama.
SABUK HITAM :
Warna hitam sendiri melambangkan keteguhan dan sikap kepercayaan diri yang didasari pada nilai kebaikan universal. Warna sabuk ini menjadi idaman bagi setiap karateka untuk mendapatkannya. Namun, di balik semua prestise sabuk hitam terdapat tanggung jawab besar
dari karateka. Pada tahap ini, pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1 sampai selanjutnya sebenarnya baru memasuki tahap untuk mendalami karate yang lebih mendalam. Teknik maupun penguasaan makna hakiki dari kebaikan nilai karate sudah harus menjadi bagian dari karateka. (penggambaran Gichin Funakohsi).
Sebagian perguruan Karate di Indonesia, menggunakan sistem peringkat selain sabuk yakni kyu, ada beberapa perbedaan ketika sabuk biru (kyu 4) mengikuti ujian kenaikan sabuk coklat. Ada yang turun kyu dari kyu 4 menjadi kyu 3,5. Di perguruan lain ada yang langsung dari kyu 4 menjadi kyu 3. Dengan demikian, bagi sebagian perguruan Karate di Indonesia ada yang menerapkan ujian kenaikan sabuk coklat sebanyak 4 kali (2 tahun atau 4 semester) sampai mendapat kyu 1. Namun bagi sebagian yang lain, bisa hanya sampai 1,5 tahun atau 3 semester. Maka warna sabuk dalam Karate selain sebagai pembeda antara karateka yang baru belajar/pemula dengan yang sudah lama menekuni Karate, sabuk dipergunakan lebih luas dari itu yakni sebagai proses pendorong bagi karateka untuk terus giat belajar dan berlatih. Selain itu juga, bagaimana perbedaan sabuk ini justru menjadi dorongan bagi semua karateka untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Sedangkan untuk taekwondo, 
Tingkat pemula

1.Sabuk Putih 
sabuk putih di taekwondo melambangkan suatu kepolosan, tidak tahu apa-apa, dimana seorang siswa pada sabuk putih ini memulai belajar taekwondo dengan tidak tahu apa-apa. seseorang yang baru memulai belajar Taekwondo akan mendapatkan sabuk putih.

2.Sabuk Kuning
Sabuk kuning di dalam taekwondo melambangkan bumi, dimana seorang siswa pada sabuk ini mulai menciptakan dasar untuk dirinya sendiri dalam teknik-teknik taekwondo. siswa tersebut mulai mengembangkan sistem akar dalam di bumi dan seni telah mulai tumbuh.

Siswa Tingkat Menengah

3. Sabuk Hijau
Warna hijau menandakan pertumbuhan dan kemakmuran, seperti tanaman hijau karena mereka tumbuh di tanah. Setelah siswa telah membangun dasar yang kuat untuk dirinya sendiri, ia telah mulai berkembang dalam seni taekwondo.

4. Sabuk Biru
Biru merupakan warna langit, dan ikat pinggang ini adalah untuk mengingatkan siswa untuk meraih langit dan terus berkembang dalam seni sampai itu dikuasai.

5. Sabuk Merah
warna ini melambangkan dari bahaya dan dianggap sebagai peringatan bagi para siswa untuk mengendalikan keterampilan dan teknik yang baru ditemukan dengan kontrol dan kebijaksanaan.

6. Sabuk Hitam
Merupakan tingkatan yang paling puncak/ tingkat paling senior di dalam taekwondo, warna ini, mewakili kematangan dan martabat. Level ini berarti bahwa seorang siswa sepenuhnya siap dalam seni suci taekwondo.

Sumber :

1 komentar:

Boss Moeda on 4 Apr 2018, 22.22.00 mengatakan...

Artikel yang sangat bagus
untuk kebutuhan beladiri bisa kunjungi kami di :
pandaibeladiri
beladiri

Posting Komentar

 

Louisa Gusni Maygrecia Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template