Akhirnya saya urung untuk menghidupkan modem speedy yang sudah 3 kali ganti karena tersambar petir ini
Tau kenapa ? Karena saya takut dimarah big boss
Postingan dengan judul seperti ini hanya uneg-uneg semata, kekesalan yang tak tersampaikan.
Semua ini berdasarkan percobaan selang yang merupakan quest helep wantet dari blog Pak Rudy Hilkya. Percobaan saya dan teman-teman ini adalah postingan saya yang berjudul Kita Main-Main Pakai Selang.
Bukan bermaksud untuk menjauhkan diri dari kesalahan, tapi sebetulnya kami juga bingung dengan selang yang kami gunakan. Ada yang berkata bahwasanya selang kami itu bukan dalam ukuran inci tetapi dalam ukuran centimeter.
Mengapa saya mengatakan bahwa saya juga bingung dengan ukuran tersebut ? Semua dikarenakan si mamang penjual selang tersebut.
yang berbaju hijau adalah tersangka |
Percakapan singkat :
saya sendiri : "mang ini ukurannya inci atau centimeter ?"
mamang : "inci ini cil, inci !"
saya sendiri : "hah ?? cil ? acil ? betul-betul .. ini inci kah ? ini mana angka nol nya ni ? sudah meterannya sepotongan ja, tidak dimulai dari angka nol pula"
mamang : "ini nah angka nol nya"
Lagian rese ! Mamang kayak gituan dilawan ! Sudah panggil orang sembarangan dengan sebutan acil, mengatur pembeli lagi. Saya ini punya nama om, Louisa Gusni Maygrecia sebut saja Icha. Biar saya punya nama saya juga gak mau kasih namanya ke kamu !
Setelah membeli selang dan menawar dengan harga gila kami balik ke sekolah untuk percobaan. Sebelum melakukan percobaan, saya, Tami dan Yunita melakukan perhitungan menggunakan dengan menggunakan data. Memang betul, quest nomor 1 helep wantet ini memang bisa dilakukan hanya dengan perhitungan. Tapi kami membeli selang ini bukan untuk keperluan pribadi quest nomor 1, melainkan setali 3 uang. Yaitu selang ini juga digunakan dalam percobaan quest helep wantet nomor 2, yang menanyakan tinggi pancuran air berdasarkan selang.
Mungkin memang percobaan kami dan hasil hitungan itu berbeda jauh, dan kami juga bukan orang-orang bodoh yang tidak tau bahwa percobaan itu bisa saja ada galatnya. Kami sendiri juga bingung mengapa hasil perhitungan dan percobaan berbeda jauh, dan mulai sejak itu saya rasa kami tertipu si amang ijo lumut. Saya sarankan untuk anda sekalian, jangan coba-coba membeli selang atau hal lain apapun di toko itu, bukannya berniat untuk mengurangi pamor si mamang. Tapi buat anak jangan coba-coba !
Sekali anda tertipu mentah-mentah di situ, anda akan tertipu lagi untuk yang kedua kalinya, ketiga kalinya, dan sampai anda sadar bahwa anda telah tertipu !
Pertanyaan lagi, mengapa kami lebih memilih menggunakan data percobaan daripada data perhitungan ?
Talk Less Do More
Teman-teman saya pada bilang lebih baik kita menggunakan data yang didapat melalui percobaan daripada data yang hitungan, kalau percobaan kita sudah punya bukti bahwa kita memang melaukan percobaan, danhasil yang didapat memang begitu adanya. Jadi kalau dibahasakan, kami lebih memilih bertindak daripada berkata banyak.
2 komentar:
mantap :)
4 jempol :D
sip :D 10 jempol
Posting Komentar