Rabu, 02 Maret 2011

Mengapa Kuah Sup Terasa Lebih Enak Saat Masih Panas ?

Pasti semua pernah makan sup kan ? Sup apa aja deh, sup ayam, sup tulangan sapi, sup buntut, sup sayur, sup tahu, sup telur, sup tunjik (babi) :D . Lebih memilih mana ? Kuah sup saat masih panas atau kuah sup saat sudah dingin ? Kalau saya lebih memilih kuah sup saat masih panas, lebih enak rasanya, kaldu atau bumbu-bumbunya terasa hingga tetes terakhir. Tapi mengapa ? Itu yang jadi pertanyaan ? Mengapa kuah sup yang masih panas terasa lebih enak daripada kuah sup yang sudah dingin ? Apa perbedaannya ?

Menurut pemikiran saya, secara fisika, yang menyebabkan kuah sup terasa lebih enak saat masih panas adalah karena kekentalan fluida (yang merupakan kuah sup) tergolong rendah, atau lebih gampangnya mari kita sebut encer atau cair. Karena kuah yang cair, maka bumbu-bumbu atau kaldu dapat tercampur dengan baik, sehingga menghasilkan rasa yang enak, pas di lidah.

Sedangkan, kuah sup yang sudah tidak panas lagi / tidak encer / tidak cair, pada bagian lemaknya akan mengalami pembekuan, sehingga terjadinya pengendapan. Pengendapan yang biasa kitasebut 'lilin' ini akan naik ke permukaan, sehingga (anggap sajalah seperti ini) bumbu-bumbu atau kaldu yang semulanya tercampur di dalam kuah sup akan mengendap. Sehingga kuah sup yang sudah dingin sangat jelaslah tidak enak.

Begitulah menurut saya :) jadi supaya makannya enak, makanlah kuah sup yang masih panas.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Louisa Gusni Maygrecia Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template