Apa yang dimaksud dengan “kalor” ?
Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik atau melakukan perubahan wujud. Jadi kalor adalah salah satu bentuk energi. Kata “kalor” berasal dari kata caloric yang pertama kali diperkenalkan oleh A.L. Lavoisier seorang alhi kimia dari Perancis.
Kalor memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari – hari. Sistem pemanas membuat kita tetap hangat pada keadaan dingin. Sedangkan pada keadaan yang panas, kita lebih menyukai suhu rumah atau kamar diusahakan agar lebih rendah atau dingin dengan menggunakan sistem AC. Dan banyak lagi hal – hal yang menggunakan kalor dalam kehidupan kita sehari – hari.
Berikut ini yang saya bahas dalam riset saya kali ini, adalah mengenai perambatan kalor, khususnya konduksi.
Konduksi adalah proses transfomasi panas di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah dari molekul yang satu ke molekul yang ada di dekatnya hanya dengan jalan getaran ternal berkala, tanpa ada perpindahan massa zat perantara sama sekali.
Contoh yang gampang saja ..
Ibu saya memasak menggunakan wajan dan suduk / serok / sendok karak (begitulah namanya kata Ibu saya :D). Sebut saja suduk, alat tersebut terbuat dari besi alumunium sebagai konduktor, dan karet, plastik, atau kayu di ujung pegangannya. Karet, plastik, atau kayu tersebut adalah isolator.
Konduktor adalah penghantar panas yang baik. Sedangkan isolator adalah penghantar panas yang buruk atau tidak dapat menghantarkan panas.
Jika Ibu saya memasak, pasti panas dari api kompor “menularkan” kalor / panasnya ke wajan, kemudian karena wajan bersentuhan dengan suduk secara langsung, maka otomatis suduk pun ikut ditularkan panas oleh wajan tersebut. Tapi, ada bagian suduk yang tidak tertular panas, yaitu bagian yang dilapisi dengan karet, plastik, atau kayu. Mengapa ? Karena bahan – bahan tersebut adalah isolator, tidak dapat menghantarkan panas / kalor dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar